artikel kebudayaan nusantar

PALEMBANG
Ø  Makanan Khas / Kuliner
1.      Pempek
Pempek Lince yang memiliki cita rasa yang tiada duanya karena menggunakan bahan-bahan pilihan dan berkualitas. Lebih uniknya lagi, Pempek Lince turut menyediakan pempek yang dibakar dan dipanggang. Bahkan, salah satu maskapai ternama di dunia yaitu Singapore Airlines pernah mengklaim bahwa Pempek Lince merupakan pempek yang paling enak dibandingkan pempek lainnya.
Description: www.tribunnews.comDescription: 20160130_132403
2.      Tekwan
Bahan dan cara pembuatan tekwan mirip dengan pempek, tapi tekwan berkuah. Biasanya, tekwan juga dihidangkan bersama bengkuang, jamur kuping, udang dan soun. Sebaiknya, tekwan dinikmati ketika masih hangat. Tekwan, sangat mudah dijumpai di Palembang. Hidangan sup berkuah dengan bola-bola yang terbuat dari ikan dan tepung sagu ini juga menjadi primadona kuliner khas kota Palembang.
Description: resepmasakanrumahan.com

3.      Mie Celor

Berbeda dengan sajian mie dari kota-kota lain di Indonesia. Mie celor adalah sajian mie dengan kuah santan kental dan kaldu udang. Uniknya, proses memasak mie bukan direbus, tapi hanya diseduh dengan air panas. Mie celor disajikan dengan potongan udang, telur, toge, daun seledri dan bawang goreng.

4.      Es Kacang Merah

Kacang merah memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti menguatkan tulang, mengeluarkan racun di dalam tubuh, mencegah dan mengontrol diabetes, menyehatkan jantung, mengatasi masalah pencernaan dan menambah energi.
Description: www.kokicafe.com



5.      Model

Model terbagi menjadi 2, yaitu model gandum dan model ikan. Model gandum terbuat dari tepung dan menggunakan kaldu sapi, sedangkan model ikan berbahan dasar ikan dan tahu dengan kaldu ikan atau udang.
Description: elfilife.wordpress.com

6.      Nasi Goreng Merah

Palembang juga terkenal dengan nasi goreng merah yang menggunakan buah tomat serta pasta atau saus tomat. Rasanya pun cukup unik, ada sensasi rasa asam, manis dan segar.
Description: nasi goreng merah




7.       Martabak Har
Martabak Har dimiliki oleh seorang saudagar Palembang asal India yang bernama Haji Abdul Razak. Inovasi martabak telur yang disajikan dengan kuah kari ini sungguh nggak ada duanya. Saat ini, Martabak Har sudah memiliki delapan cabang yang dikelola oleh anak dari Haji Abdul Razak.
Description: debbyummy.ga

8.      Pindang Patin

Pindang patin menjadi salah satu buruan kuliner kalau melancong ke Palembang. Selain lezat, ikan patin yang menjadi bintang utama hidangan ini juga mengandung nutrisi tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit jantung, membantu pembentukan otot, menjaga kesehatan tulang, mencegah penumpukan lemak dan lain-lain.
Description: berrykitchen.com

9.      Kerupuk Atau Kemplang

Palembang memang terkenal dengan olahan kuliner berbahan dasar ikan, nggak cuma makanan beratnya aja, tapi juga cemilannya berupa kerupuk atau kemplang. Kuliner ini juga bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat. Makan kerupuk kemplang bisa ditemani dengan sambal yang terbuat dari racikan cabai dan kecap yang bakal bikin kamu ketagihan.
Description: kerupuk palembang

Ø  Segi Tarian

1.      Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya adalah tarian yang diiringi langsung oleh melodi dari lagu Gending Sriwijaya. Tarian ini menggambarkan rasa rindu dari seseorang akan masa kejayaan, keagungan, serta keluhuran zaman kerajaan Sriwijaya. Oleh karenanya tidak mengherankan, tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu yang diagungkan atau tamu tamu istimewa, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota, Duta Besar Negara tetangga dan lain sebagainya.

Bahkan pada zaman dahulu tidak sembarang orang bisa melakukan tarian ini, karena hanya seorang putri raja, sultan atau para bangsawan saja yang boleh melakukan tarian ini.  
Keterangan Tarian:
Tari Gending Sriwijaya biasanya dibawakan oleh 13 orang dimana terdiri dari 9 penari utama, 4 penari pendamping dengan formasi sebagai berikut:
·         Penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih) = 1 orang
·         Penari pembawa peridon (perlengkapan tepak) = 2 orang
·         Penari pendamping di posisi 3 kanan dan 3 kiri = 6 orang
·         Penari yang membawa payung kebesaran = 1 orang (biasanya pria)
·         Penyanyi lagu gending sriwijaya = 1 orang
·         Pembawa tombak = 2 orang (biasanya 2 orang pria)
2.      Tari Pagar Pengantin
Description: Tari Pagar Pengantin Sumatera Selatan
Tari Pagar Pengantin biasa digunakan untuk melambangkan bahwa si pengantin wanita telah menjadi wanita dewasa dan melepas masa lajangnya. Bahkan pada zaman dahulu, Tari Pagar Pengantin ini adalah tarian terakhir yang dilakukan oleh pengantin wanita di muka umum kecuali ia mendapatkan izin dari sang suami. Sebagai seorang keturunan Sumatera Selatan yang masih lajang ataupun jomblo, tidak ada salahnya jika Anda mempelajarinya. Karena suatu hari nanti pasti akan sangat berguna untuk Anda.







3.      Tari Kebagh / Tari Kemban Bidudari / Tari Bidudari
Description: Tari Kebagh Tari Khas Sumatera Selatan
Tarian yang satu ini syarat akan sejarah. Pada zaman dahulu, dikisahkan tarian ini dilakukan oleh seorang bidadari sebelum terbang kekayangan. Jadi, tidak mengherankan jika para penari yang membawakan Tari Kebagh ini secantik bidadari yang dibalut dengan pakaian khas Besemah. Gerakan tarian ini seperti melambai-lambai seperti hendak terbang ke khayangan. 
4.      Tari Madik (Nindai)
Description: Tari Madik atau Nindai Tarian Sumatera Selatan 2
Tari Madik (Nindai) adalah salah satu tarian yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan dalam rangka menilai calon menantunya. Di Sumatera Selatan ada sebuah budaya dimana orang tua dari mempelai laki-laki akan berkunjung ke rumah besan untuk menilai calon menantunya. Proses menilai dan melihat ini yang disebut Nindai atau Madik.

5.      Tari Putri Bekhusek

Tari Putri Bekhusek adalah salah satu tarian yang berasal dari Sumatera Selatan yang sangat populer dan terkenal di daerah OKU atau Ogan Komering Ulu. Sesuai dengan namanya, bekhusek berarti bermain. Tari ini berarti tarian putri yang sedang bermain dimana sekaligus melambangkan kemakmuran daerah setempat dan Sumatera Selatan pada umumnya.

6.      Tari Rodat Cempako

Description: Tari Rodat Cempako Tarian Daerah Sumatera Selatan
Tari Rodat Cempako adalah salah satu tarian dari Sumatera Selatan yang sangat kental unsur islaminya (timur tengah). Tarian ini dibawakan dalam posisi duduk dengan menggunakan syair berbahasa arab yang berasal dari Kita Al-Berzanji yang diiringi oleh rebana. Sesuai dengan bahasa yang digunakan, selain digunakan untuk mengiringi pengantin, tari ini juga digunakan dalam acara kesenian islami seperti Maulid Nabi dan lain sebagainya.

7.      Tari Sebimbing Sekundang

Tari Sebimbing Sekundang sebenarnya sangat mirip dengan Gending Sriwijaya, yang mana dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan. Formasi tarian ini juga sangat mirip dimana ada seorang wanita pembawa tepak, 2 pembawa rempah, 1 membawa payung agung, dan 2 orang pengawal. Tarian ini sebenarnya berasal dari masyarakat OKU (Ogan Komering Ulu) yang memiliki motto Kabupaten OKU ‘Bumi Sebimbing Sekundang’ yang bermakna berjalan seiring dan saling membantu untuk mencapai sebuah keberhasilan.

8.      Tari Tanggai

Description: Tari Tanggai Tari Khas Daerah Sumatera Selatan
Tari Tanggai juga merupakan tarian yang dibawakan untuk menyambut para tamu terhormat. Namun, tari ini dibawakan oleh 5 orang saja dengan mengenakan pakaian khas daerah seperti songket, pending, kalung, sanggul, dodot, sanggul, kembang goyang dan tentu saja tanggai. Tanggai adalah sebuah benda yang di pasang di jari yang menyerupai kuku biasanya berasal dari bahan tembaga.



9.      Tari Tenun Songket

Description: Tari Tenun Songket Asli Khas Sumatera Selatan
Sesuai dengan namanya Tari Tenun Songket ini berasal dari tradisi menenun yang ada di masyarakat Palembang, Sumatera Selatan yang sudah ada dari zaman kerajaan Sriwijaya. Hal inilah yang menginspirasi Tari Tenun Songket dimana menggambarkan para wanita di daerah Sumatera Selatan yang sedang menenun kain songket. Gerakan tangan yang mendominasi tari ini menandakan para kaum wanita yang sedang bergembira menenun kain songket.

Ø  Tradisi / Adat Istiadat
1.      Madik
Madik adalah prosesi yang dilakukan oleh warga Palembang sebelum menikah dimana pihak keluarga lelaki akan mendatangi rumah pihak perempuan guna berkenalan dan melakukan observasi tentang kondisi dan keadaan perempuan dan keluarganya. Madik dilakukan guna memperoleh kepastian informasi status pihak perempuan apakah masih single atau sudah menikah. Madik dilakukan juga untuk mendekatkan diri antara pihak keluarga lelaki dengan pihak keluarga perempuan.

2.      Menyenggung
Menyenggung adalah proses dimana pihak keluarga calon pengantin laki-laki mengutus utusannya untuk datang ke rumah pihak keluarga perempuan dimana mereka nantinya akan membicarakan tentang tanggal pernikahan dan hari pernikahan. Menyenggung biasanya dilakukan dengan memberikan kain songket dan makanan dari pihak keluarga calon pengantin laki-laki kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan. Menyenggung hingga saat ini masih tetap dijaga keberadaannya.

3.      Meminang
Meminang adalah proses melamar khas warga Palembang dimana rombongan pihak keluarga calon pengantin laki-laki mendatangi rumah calon pengantin perempuan untuk melamar anak gadis mereka. Dalam acara Meminang ini pihak keluarga calon pengantin laki-laki memberikan seserahan barang untuk calon pengantin perempuan berupa, baju, kain songket, alat kecantikan, peralatan ibadah dan lain-lain. Kain songket yang diberikan oleh pihak keluarga calon pengantin laki-laki ini wajib berjumlah ganjil. Meminang sendiri dilakukan sebelum menuju proses acara pernikahan yang biasanya dilangsungkan oleh warga Palembang.

4.      Mutus Kato
Mutus Kato adalah proses upacara adat yang dilakukan oleh pihak yang akan menikah di Palembang dimana prosesi upacara adat ini dilakukan dengan cara memberikan kata-kata indah atau pantun. Setelah selesai berpantun, pihak keluarga calon pengantin laki-laki akan menyerahkan seserahan dan kemudian dilanjutkan dengan mengunyah sirih bersama antara pihak keluarga laki-laki dengan pihak keluarga perempuan. Mengunyah sirih bersama ini merupakan simbol bahwa mereka telah setuju hingga kedua belah pihak saling mengikatkan diri satu sama lain.

5.      Akad Nikah
Akad Nikah merupakan proses upacara dimana pengantin laki-laki wajib berikrar dengan ijab kabul bersama dengan pengantin perempuan dan wali nikahnya. Akad Nikah ini wajib dilakukan sebagai tanda sahnya pernikahan antara pihak pengantin laki-laki dengan pihak pengantin perempuan. Setelah akad nikah selesai diucapkan dan dianggap sah, maka kedua belah pihak resmi menyandang status sebagai suami istri. Akad Nikah ini memang terbilang sangat sakral bagi warga Palembang karena merupakan sebuah acara mengikat janji suci di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.



6.      Mengarak Pacar
Mengarak Pacar merupakan prosesi upacara adat simbol bahwa pihak pengantin perempuan menerima dengan seluruh jiwa dan raganya bahwa dirinya siap menjadi istri dari laki-laki yang menikahinya. Setelah acara berdialog selesai, maka akan dilanjutkan dengan prosesi mengarak pengantin keliling dimana pawai ini juga akan diikuti oleh para rombongan dari kedua belah pihak keluarga. Para pengantin dalam prosesi mengarak pacar ini nantinya akan ditaburi beras oleh para pemangku adat setempat sebagai tanda pemberkatan.

7.      Bekarang Iwak
Bekarang Iwak merupakan upacara adat khas Kecamatan Gandus, di Palembang dimana dalam proses upacara ini warga akan bersama-sama menangkap ikan untuk dibawa pulang secara gratis. Bekarang sendiri berarti menangkap sedangkan Iwak berarti ikan. Nantinya ikan-ikan yang berukuran besar akan dijual oleh pemangku adat dimana uang hasil penjualan ikan-ikan besar tadi akan dipergunakan untuk kepentingan umum seperti membangun jalan dan jembatan. Bekarang Iwak diadakan setahun sekali di Palembang.

8.      Sunatan
Sunatan adalah proses dimana anak laki-laki yang usianya sudah menginjak dewasa akan dibersihkan alat kelaminnya guna kesuciannya dan sebagai simbol kedewasaan bagi dirinya di hadapan keluarga dan masyarakat. Sunatan sendiri merupakan ajaran Agama Islam yang mewajibkan setiap anak laki-laki harus dibersihkan alat kelaminnya sebelum mereka berusia dewasa. Sunatan merupakan salah satu rangkaian upacara adat yang ada di Palembang yang masih terjaga hingga sekarang ini.

9.      Sedekah Rame
Sedekah Rame merupakan upacara adat Palembang yang dilakukan oleh masyarakat yang bekerja sebagai petani. Sekedah Rame dilakukan untuk meminta perlindungan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa agar proses menanam padi hingga panen berjalan dengan lancar. Sedekah Rame ini dilakukan dengan cara membakar kemenyan dan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar berkenan memberkati proses penanaman padi mereka hingga nantinya masa panen tiba.

10.  Pemakaman
Pemakaman adalah upacara dimana orang meninggal harus dimandikan, dirawat, dikafani hingga akhirnya dikuburkan. Pemakaman merupakan salah satu upacara adat Palembang dimana pihak yang meninggal akan mengadakan pemandian jenazah hingga diberikan kain kafan. Setelah dikafani, maka pihak yang meninggal akan didoakan terlebih dahulu hingga akhirnya dikuburkan di dalam tanah. Pemakaman ini biasanya mengundang tangis haru pilu dimana pihak keluarga yang ditinggalkan memang merasa sangat sedih dan kehilangan atas meninggalnya sanak keluarganya.


























JEMBER
Ø  Makanan Khas / Kuliner

1.      Prol Tape

Description: proll tape makanan khas Kota Jember, yang manis dan legit di mulut kamu
Prol tape ini merupakan jenis kue yang menggunakan bahan dasar dari tape singkong. Bahkan kue ini salah satu ikon Kota Jember karena sering menjadi oleh-oleh parawisatawan. Dengan jenis rasa seperti coklat, kismis, keju dan lain-lain, kue ini juga banyak digemari oleh warga Jember sendiri, karena aromanya yang enak menjadi ciri khas Kota Jember.
2.      Nasi Gudeg Pecel
Description: Makanan khas Kota Jember nasi gudeg pecel, gabunga antara nasi gudeg dan pecel
Pecel Gudeg ini makanan khas kota Jember. Rasa unik dari pecel khas Kota Jember ini adalah perpaduan antara nasi gudeg, cecek dan ditambah pecel yang disantap menjadi satu. Untuk lauknya kamu bisa berbagai macam pilihan beserta harga yang berbeda. Pecel gudeg ini merupakan santapan wajib yang harus kamu coba, ketika berada di Jember.

3.      Martabak Malabar

Description: martabak malabar makanan khas Kota Jember yang lebar dan legit di mulut
Kalimat malabar sendiri mengambil dari asal sebuah kota di India, karena penjual pertama martabak ini adalah orang India. Keunikan dari martabak ini adalah isinya yang menggunakan daging kambing dengan rempah-rempah yang sangat khas. Dengan tipisnya kulit martabak, daging yang empuk serta tidak amis membuat martabak ini sangat laris di Kota Jember. Dengan mencium aromanya saja sudah membuat air liur keluar dan apalagi saat memakannya, sungguh tidak kebayang rasa nikmat yang akan membuat lidah kamu bergoyang.
4.      Suwar-Suwir
Description: Doyan makanan khas Kota Jember, yang gak ada habisnya
Suwar-suwir makanan dari Jember yang terbuat dari tape, mengolah makanan ini dengan teknis tertentu sehingga menghasilkan bentuk seperti dodol, namun teksturnya lebih keras. Bahan pembuatan suwar-suwir ini berbahan dari tape singkong, tepung terigu serta susu dan gula. Menjadikan makanan ini legit kalau dimakan. Awal pembuatan suwar-suwir ini hanya dibuat dengan campuran buah sirsak saja. Namun di era modern, makanan ini telah dibuat berbagai macam rasa, seperti coklat, kacang, susu, nanas dan strawberry.

5.      Jenang Waluh

Description: Jenang waluh makanan khas Kota Jember lengket dimulut dan kenyang diperut
Makanan yang satu ini, menjadikan labu kuning atau waluh sebagai dasar pembuatannya. Jenang waluh adalah makanan khas Kota Jember yang biasa disajikan bersama olahan dari ketan dan kelapa tua yang dijadikan uli, membuat makanan yang satu ini sangat enak disantap. Perpaduan antara rasa, aromanya sangat klop dan mantap.
6.      Pecel Pincuk Garahan
Description: Pecel pincuk garahan makanan khas Jember yang warna-warni
Kekhasan dari kuliner yang satu ini adalah menggunakan daun pisang sebagai wadahnya. Makanan ini menjadi nikmat dikarenakan sambel kacang pedasnya yang akan membuat lidah kamu bergetar, merasakan nikmatnya pecel pincuk ini. Pecel pincuk ini berasal dari nama sebuah stasiun garahan, karena pada mulanya makanan ini hanya dijual di stasiun itu saja. Pada tahun 90-an makanan ini menjadi terkenal di masyarakat Jember dan Banyuwangi.

7.      Pia Tape

Description: makanan khas jember pia tape yang enak e pool
Makanan satu ini hanya mempunyai banyak ragam rasa mulai dari keju, coklat, pisang, strawberry dan blueberry. Pia yang berwarna cokelat kekuningan ketika kamu gigit langsung terasa manis tapenya dan ada tambahan asin, jika rasa keju diperpadukan dengan cokelat atau pisang. Makanan ini bisa dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Kota Jember.







Ø  Segi Tarian
1.      Tari Lahbako
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Rs9bkxKmr4Ggg7MQ2Q3AqCp7-8HDmAiGIfg4gEgqdj0rpuzl2HnBGX42V0JRTTmoSYG7ylh5gQigpFJ88vtCKx3UVYNVd_Ker3GDo6RuX2O3EayQ-8ttkQm8ZbQAjkNYIRp_XsLP9JE/s1600/Tari+Lahbako.jpg
Tari Lahbako adalah tarian tradisional yang berasal dari Jember, Provinsi Jawa Timur, Tarian ini menggambarkan kehidupan dari para petani tembakau di Jember. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa para penari perempuan dengan gerakan yang menggambarkan aktivitas dari para petani di ladang atau kebun tembakau. Tari Lahbako ini merupakan kesenian tradisional yang terkenal di Jawa Timur dan menjadi salah satu ikon kota Jember.
2.      Tari Petik Kopi
Description: Tari Petik kopi Sumber Foto : www.unej.ac.id
Tari Petik Kopi pertama kali dipentaskan di gedung Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) pada tanggal 8 November 2013, dalam rangkaian acara dies natalis Universitas Jember yang bertajuk “Festival Tegalboto”. Tari yang dibawakan oleh sembilan penari ini menjadi suguhan yang istimewa dalam rangkaian acara Festival Tegalboto. Tari petik kopi, tarian tradisonal Jember untuk dunia.

Ø  Tradisi / Adat Istiadat
1.      Tota’an
Description: https://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/10/merpati002.jpg?w=640&h=390
Dunia mengenal merpati sebagai simbol damai, ia juga simbol kesetiaan.  Di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, merpati mewakili sebuah tradisi panjang bernama Tota’an. Ada yang mengatakan, Tota’an berawal dari Kecamatan Semboro yang kemudian menyebar ke daerah lain di Jember, seperti Tanggul hingga Mangli di pusat kota Jember.
Description: https://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/10/merpati001.jpg?w=482&h=614
Acara Tota’an digelar setahun dua kali. Yang jelas, ini tradisi dikalangan pecinta burung merpati. Mereka berkumpul dan menjadikan acara ini sebagai sarana merekatkan persaudaraan. Dalam acara ini, para penggemar burung merpati bertukar
informasi seputar perawatan burung, sembari makan-makan.
Description: https://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/10/merpati005.jpg?w=426&h=614
Ada juga arisan dan pengocokan undian dengan hadiah yang tak terlampau mewah. Tak jelas juga apa makna kata Tota’an. Namun realitas acap melampaui makna kata. Lihatlah, bagaimana saat siang datang, ratusan orang meriung membawa keranjang berisi burung dara dengan tak menampik rasa bangga.
Description: https://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/10/merpati004.jpg?w=614&h=535

Jumlah merpati bisa mencapai ribuan ekor. Setiap burung dara yang hadir dalam acara itu Tota’an di­dandani dengan berbagai pernik. Ada pita warna-warni hiasan jambul. Mereka diberi nama yang ganjil, kadang lucu: Penakluk Cewek, Anak Manja, Putra Utama. Tak ada alasan apapun di ba­lik penamaan ini, kecuali keinginan bersenang-senang.
Description: https://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/10/merpati.jpg?w=640&h=493
Tota’an diawali dengan melepas sepasang merpati dari dua daerah yang berbeda. Dua merpati itu mewakili mata angin, dan disebut dengan pengantin barat dan pengantin timur. Selepas pasangan pengantin itu diterbangkan, para penyuka merpati ini berkumpul di tengah lapangan, untuk melepaskan ribuan burung milik masing-masing yang sedari tadi telah dipersiapkan. Merpati terbang, kembali ke kandang masing-masing. Merpati tak pernah ingkar janji.












PAPUA
Ø  Makanan Khas / Kuliner
1.      Kue Lontar
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Kue-Lontar-Makanan-Khas-Papua.jpg
Kue lontar merupakan kue khas Papua yang menurut sejarah kedatangannya dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa lalu. Pada mulanya kue ini disebut dengan rontart, tapi karena agak sulit dilafalkan maka penduduk Papua akhirnya menyebut kue ini menjadi kue lontar. Kue lontar sendiri mirip seperti kue pie susu yang terkenal dari Bali. Kue lontar dibuat dari bahan dasar telur yang kemudian dicetak menggunakan piring keramik. Orang-orang Papua biasanya membuat kue lontar ketika hari raya lebaran dan natal. Di Papua, kue lontar dibuat dengan cetakan yang besar sehingga ukuran kue yang dihasilkan juga besar. Tapi untuk kamu yang ingin membeli kue lontar sebagai oleh-oleh, ada juga yang ukurannya kecil demi kemudahan pengunjung untuk membawanya ke kampung halaman.
2.      Papeda
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Papeda-Khas-Papua.jpg
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Martabak-Sagu-Khas-Papua.jpgPapeda adalah makanan khas Papua yang begitu populer dan digemari oleh banyak penduduk kota-kota yang tersebar di pulau Papua. Makanan pokok khas Papua ini merupasan warisan kuliner yang diturunkan dari generasi ke generasi. Untuk kamu yang belum tahu, papeda merupakan makanan yang dibuat dari bahan dasar tepung sagu. Dikarenakan menggunakan tepung sagu, tak heran jika makanan ini identik dengan kuliner Papua dan dijadikan sebagai makanan pokok masyarakatnya. Rasa dari papeda pada umumnya adalah tawar. Cara menghidangkan makanan ini ada banyak cara. Orang Papua biasanya menyantap papeda bersama kuah bening dan ikan bakar. Selain menggunakan ikan bakar, papeda juga tak kalah nikmat apabila disajikan bersama ikan kuah kuning atau kelapa tua mentah. Sebagai menu pelengkap dan penambah selera, papeda bisa dihidangkan dengan sambal. Selain cara menghidangkannya yang beragam, papeda juga mempunyai cara penyantapan yang unik, yakni menggunakan alat bernama gata-gata yang dibuat dari bambu dan digunakan untuk menggulung papeda dari piring.
3.      Martabak Sagu






Martabak sagu adalah makanan khas Papua yang dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana. Sesuai namanya, kuliner khas Papua ini terbuat dari sagu yang dihaluskan kemudian digoreng. Seusai sagu halus digoreng, proses berikutnya adalah dengan menambahkan gula merah. Rasa dari martabak sagu khas Papua manis. Untuk kamu yang selama ini hanya mengenal martabak manis dan asin, maka martabak sagu ini tak boleh kamu lewatkan untuk disantap ketika berada di Papua.



4.      Sate Ulat Sagu
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Sate-Ulat-Sagu-Khas-Papua.jpg
Kuliner ekstrim dari Papua yang terkenal menantang di mata setiap wisatawan adalah sate ulat sagu. Orang Papua biasa menyebut panganan ini dengan nama “Koo”. Ulat sagu bagi masyarakat Indonesia pada umumnya mungkin dianggap sebagai hewan yang menjijikan, tapi tidak dengan warga pribumi Bumi Cendrawasih. Ulat sagu sendiri diyakini oleh masyarakat Papua sebagai santapan yang bisa menambahkan energi dengan kadar kolesterol yang rendah. Ulat sagu di Papua mudah sekali untuk ditemukan, baik di hutan maupun di pasar-pasar yang merupakan hasil buruan penjualnya. Kalau kamu berani menjajal kuliner unik satu ini, kamu perlu tahu bagaimana cita rasa darinya. Sate ulat sagu mempunyai rasa manis dan asin. Tekstur dari sate ulat sagu keras di luar dan lunak di dalam. Pada bagian daging ulat tersimpan protein yang cukup tinggi. Selain protein, ada juga kandungan lain pada tubuh ulat sagu yakni asam aspartat, asam glutamat, tirosin, lisin, dan methionin.
5.      Udang Selingkuh
Description: Udang selingkuh sama kepiting
Salah satu daerah di Papua, yakni Wamena mempunyai kuliner khas dengan nama yang unik yaitu udang selingkuh. Nama makanan khas Papua ini diambil dari bentuk udang yang bercapit besar mirip kepiting. Karena bentuk hewan bernama latin cherax albertisii berbeda dengan udang-udang yang biasa dikonsumsi, maka orang Wamena menyebutnya dengan udang selingkuh. Udang selingkuh sebenarnya tak hanya populer di Wamena, tapi hampir di seluruh wilayah yang tersebar di tanah Papua. Tekstur yang dimiliki oleh udang selingkuh padat dan berserat, mirip dengan lobster. Sedangkan, bagian dagingnya sangat lembut dengan rasa yang sedikit manis. Sebelum disantap, udang akan diolah dengan berbagai teknik, mulai direbus dan digoreng. Untuk menambah kelezatannya, udang biasanya disajikan dengan olahan bumbu saus tiram, saus mentaga, atau saus padang.

6.      Ikan Bungkus
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Ikan-Bungkus-Khas-Papua.jpg
Di Papua, ada sebuah makanan sejenis pepes yang dinamakan oleh masyarakat Papua dengan sebutan ikan bungkus. Perbedaan ikan bungkus dengan pepes adalah bahan pembungkusnya. Kalau pepes dibungkus dengan daun pisang, ikan bungkus khas Papua menggunakan daun talas. Ikan yang dipilih untuk dibungkus juga beragam, semua tergantung selera pembuatnya. Bumbu yang dipakai berupa rempah-rempah yang umum ditemukan dengan tambahan garam untuk memberikan rasa asin sekaligus menghilangkan getah yang terdapat pada daun talas. Cara membuat ikan bungkus sendiri sebenarnya sangat mudah. Ikan hanya perlu dibersihkan lalu dibumbui dan dibungkus ke dalam daun talas. Setelah terbungkus, ikan bisa langsung dibakar dengan api kecil hingga matang yang kemudian dapat disantap langsung.


7.      Ikan Bakar Manokwari
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Ikan-Bakar-Manokwari-Khas-Papua.jpg
Ikan bakar manokwari berbeda dengan ikan bakar yang biasa tersaji di warung-warung atau rumah-rumah makan di daerah-daerah lain. Ikan bakar dari Manokwari mempunyai cita rasa bumbu yang berbeda karena menggunakan sambal khas yang hanya bisa ditemui di Papua. Ikan yang biasa dipilih untuk dibakar adalah ikan tongkol, meskipun jenis ikan lain juga tak masalah untuk digunakan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ikan bakar manokwari tak sama dengan ikan bakar di tempat-tempat lain yang biasanya hanya menggunakan sambal kecap. Di Manokwari, kamu bisa menyantap ikan bakar dengan bumbu khas Papua yang terkenal dengan rasa pedasnya yang unik karena dibuat dari cabai yang langsung berasal dari Papua.
8.      Sagu Lempeng
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Sagu-Lempeng-Khas-Papua.jpg
Dari sekian banyak kuliner yang dihidangkan, sagu lempeng adalah makanan khas Papua yang benar-benar identik dengan Bumi Cendrawasih. Sagu lempeng hampir bisa ditemukan di seluruh daratan Papua, tapi paling banyak terdapat di provinsi Ambon dan Papua. Sagu batangan mempunyai bentuk seperti batangan persegi panjang dengan warna merah kecokelatan. Ketika digigit, sagu lempeng akan sedikit menyiksa gigi dengan teksturnya yang keras. Sagu lempeng dibuat dari bahan dasar tepung sagu yang dicetak menggunakan besi kemudian dipanaskan dengan cara dipanggang. Warna merah kue di Papua disebut dengan porna. Kue sagu lempeng bisa bertahan lama karena telah melewati proses pengawetan dengan pemanasan yang bisa mengurangi kadar air sehingga bisa menghambat pertumbuhan mikroba dan jamur. Makanan khas Papua ini bisa disantap bersama dengan teh manis.
9.      Kue Bagea
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Kue-Bagea-Khas-Papua.jpg
Makanan yang berasal dari Papua mayoritas dibuat dari bahan dasar sagu, tak terkecuali dengan kue bagea. Kue bagea sendiri merupakan kue yang berasal dari Ternate, Papua. Kue ini juga mempunyai tekstur yang sama dengan sagu lempeng, yakni sedikit keras. Kue ini mempunyai cita rasa nikmat yang dihasilkan dari paduan tepung sagu dan kenari. Sebenarnya butiran kenari yang membuat kue bagea terasa lebih nikmat dan bisa bikin setiap orang ketagihan saat mengunyahnya. Kue bagea sendiri mempunyai bentuk seperti batang pohon yang dipotong-potong. Warnanya putih kekuningan karena dicampur dengan kenari. Kue khas Papua yang satu ini sekarang bukan hanya dikemas dengan daun kering, tetapi juga menggunakan kertas karton cantik sehingga bisa dibawa sebagai oleh-oleh untuk para wisatawan yang berkunjung ke Papua. Kue bagea sangat cocok apabila disantap bersama secangkir kopi atau teh hangat.
10.  Colo-Colo
Description: http://makananoleholeh.com/wp-content/uploads/2017/05/Colo-colo-Khas-Papua.jpg
Colo-colo adalah kuliner berbentuk sambal yang mempunyai rasa pedas yang luar biasa. Sambal colo-colo di Papua biasanya dibuat untuk menemani santap menu makan besar di siang dan malam hari. Rasa yang dimiliki oleh sambal colo-colo sangat digemari oleh semua warga yang menetap di Papua. Sambal colo-colo sangat nikmat jika disantap bersama tumis kangkung bunga pepaya, udang asam manis, ikan masak kuah kuning dan olahan seafood lainnya. Selain cita rasa pedas yang menggigit, sambal colo-colo juga terasa sedikit asam yang memberikan sensasi menyegarkan. Rasa asam yang berasal dari jeruk nipis akan membantu menetralisir rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai. Sekadar informasi, sambal colo-colo ini sebenarnya adalah makanan asli dari Ambon dan Manado, tapi saat ini penyebarannya telah merebak hampir ke seluruh dataran Papua.








Ø  Segi Tarian
1.      Tari Musyoh
Description: tari-musyoh
Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua dan tarian ini diadakan jika ada sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang. Jika dilihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan energik. Biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria. Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan. Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai dan peralatan perang seperti tameng dan tombak, sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.

2.      Tari Sajojo

Description: tari-sajojo
Tari Sajojo dibuat untuk mencerminkan budaya warga Papua yang senang bergaul. Tarian ini dapat ditarikan dengan jumlah penari yang sangat banyak, tidak terpatok dengan jenis kelamin dan dapat ditarikan oleh anak muda ataupun tua. Konon, tarian ini sudah ada semenjak tahun 90-an. Karena gerakannya ceria, tarian ini menjadi terkenal dengan pesat dikalangan penduduk Papua, bahkan saat zamannya tarian ini sering dipertontokan di acara TV nasional. Sejarah singkatnya, tarian ini menceritakan seorang bunga desa yang banyak diidolakan dikampungnya. Karenanya, tarian ini masih dilestarikan hingga sekarang dan menjadi tarian yang dicari wisatawan asing. Kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua.

3.      Tari Yospan

Description: tari-yospan
Tari Yospan adalah salah satu tarian tradisional asal Papua yang satu kategori dengan Tari Sajojo, dimana tarian ini menandakan pergaulan masyarakat Papua. Hal ini terlihat dengan gerakannya yang sangat energik. Tarian ini cukup terkenal dan biasa digunakan bila ada acara-acara besar seperti upacara adat, acara seni budaya dan upacara penyambutan. Sejarah singkatnya, Tari Yospan adalah hasil dari penggabungan Tari Pancar dan Tari Yosim. Gerakannya seperti loncat-loncat, jalan-jalan, memutar dan sebagainya terinspirasi dari pertunjukan akrobat pesawat saat zaman penjajahan Belanda. Sekarang, tarian ini telah mengalami berbagai perubahan agar lebih kaya dan bervariatif. Untuk tarian ini, tidak terpatok pada jumlah penari, namun biasanya ditarikan secara masal dan beramai-ramai. Musik yang digunakan adalah musik tradisional Papua.

4.      Tari Selamat Datang

Description: tari-selamat-datang
Tarian ini dinamakan tari selamat datang karena digunakan untuk menyambut kedatangan tamu besar atau tamu kehormatan di Papua. Penarinya tidak diutamakan harus laki-laki, terkadang ada juga perempuan. Tarian ini menjadi salah satu tarian kebanggaan daerah sana karena memiliki gerakan yang energik yang mengandung nilai-nilai estetika didalamnya. Tidak ada sejarah singkatnya, namun konon tarian ini sudah lama digunakan oleh masyarakat Papua. Kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua, dilengkapi beberapa atribut masyarakat sana seperti senjata. Alat musik yang digunakan adalah tifa.

5.      Tari Perang

Description: tari-perang-papua
Tari perang merupakan salah satu tarian tradisional Papua. Dimana tarian ini memiliki makna jiwa kepahlawanan masyarakat Papua. Karena tarian ini menunjukan jiwa seseorang yang gagah perkasa. Maka biasanya ditarikan oleh laki-laki dengan pakaian adat tradisional beserta perlengkapan perang.Sejarah singkatnya, diambil dari kisah zaman dulu yang sering terjadi peperangan antar suku Sentani dan suku-suku lainnya. Kemudian para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan semangat para pasukan Papua. Dan seiring zaman, peperangan pun sudah ditiadakan, namun tarian ini masih tetap dibudidayakan. Sekarang, tarian ini hanya simbolik untuk menghargai para leluhur saja yang telah mati-matian melindungi daerah Papua. Biasanya tarian ini ditarikan oleh 7 orang ataupun lebih. Musik yang digunakan dalam tarian ini adalah kerang, tifa dan gendang. Tariannya pun cukup energik dan menampilkan beberapa gerakan perang, antara lain memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.

6.      Tari Suanggi

Description: tari-suanggi
Tari Suanggi salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat, sejarah singkatnya tarian ini menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya. Konon tarian tradisional yang satu ini sangat bernuansa magis karena seperti ritual. Terlihat dari namanya ‘Suanggi’ yang mengandung arti roh jahat, konon roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus semasa ia hidup, dan ketika mati ia akan menjadi roh penasaran. Roh tersebut akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan mencelakakan orang lain. Tidak banyak orang yang mengetahui asal usul tarian tersebut, hal ini terlihat dari info yang sangat sedikit didapat mengenai tarian ini. Bila kamu melihat gerakan tariannya, seperti seorang dukun yang akan menyembuhkan penyakit pasiennya.

Ø  Tradisi / Adat Istiadat
1.      Pesta Bakar Batu
Pesta Bakar Batu  mempunyai makna tradisi bersyukur yang unik dan khas dan merupakan sebuah ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung dan juga sebagai upacara kematian. Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah terjadi perang antar-suku. Sesuai dengan namanya, dalam memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut, suku-suku di Papua menggunakan metode bakar batu. Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan gapii atau ‘mogo gapii‘, masyarakat Wamena menyebutnya kit oba isago, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan barapen. Namun tampaknya barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.
Pesta Bakar Batu juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Dalam pesta ini akan terlihat betapa tingginya solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua. Makna lain dari pesta ini adalah sebagai ungkapan saling memaafkan antar-warga. Prosesi Pesta Bakar Batu biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, bakar babi dan makan bersama. Tahap persiapan diawali dengan pencarian kayu bakar dan batu yang akan dipergunakan untuk memasak. Batu dan kayu bakar disusun dengan urutan sebagai berikut, pada bagian paling bawah ditata batu-batu berukuran besar, di atasnya ditutupi dengan kayu bakar, kemudian ditata lagi batuan yang ukurannya lebih kecil dan seterusnya hingga bagian teratas ditutupi dengan kayu. Kemudian tumpukan tersebut dibakar hingga kayu habis terbakar dan batuan menjadi panas. Semua ini umumnya dikerjakan oleh kaum pria.
Pada saat itu, masing-masing suku menyerahkan babi. Lalu secara bergiliran kepala suku memanah babi. Bila dalam sekali panah babi langsung mati, itu merupakan pertanda bahwa acara akan sukses. Namun bila babi tidak langsung mati, diyakini ada yang tidak beres dengan acara tersebut. Apabila itu adalah upacara kematian, biasanya beberapa kerabat keluarga yang berduka membawa babi sebagai lambang belasungkawa. Jika tidak mereka akan membawa bungkusan berisi tembakau, rokok kretek, minyak goreng, garam, gula, kopi dan ikan asin. Tak lupa, ketika mengucapkan belasungkawa masing-masing harus berpelukan erat dan berciuman pipi.
Description: http://www.wisatamelayu.com/id/images/obyek/ob-juli-1-bakbatu-1.jpg 
·         Memanah Babi
Di lain tempat, kaum wanita menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak. Babi biasanya dibelah mulai dari bagian bawah leher hingga selangkang kaki belakang. Isi perut dan bagian lain yang tidak dikonsumsi akan dikeluarkan, sementara bagian yang akan dimasak dibersihkan. Demikian pula dengan sayur mayur dan umbi-umbian.
Kaum pria yang lainnya mempersiapkan sebuah lubang yang besarnya berdasarkan pada banyaknya jumlah makanan yang akan dimasak. Dasar lubang itu kemudian dilapisi dengan alang-alang dan daun pisang. Dengan menggunakan jepit kayu khusus yang disebut apando, batu-batu panas itu disusun di atas daun-daunan. Setelah itu kemudian dilapisi lagi dengan alang-alang. Di atas alang-alang kemudian dimasukan daging babi. Kemudian ditutup lagi dengan dedaunan. Di atas dedaunan ini kemudian ditutup lagi dengan batu membara, dan dilapisi lagi dengan rerumputan yang tebal.
Description: http://www.wisatamelayu.com/id/images/obyek/ob-juli-1-bakbatu-2.jpg

·         Menata Batu Menggunakan Apando
Setelah itu, hipere (ubi jalar) disusun di atasnya. Lapisan berikutnya adalah alang-alang yang ditimbun lagi dengan batu membara. Kemudian sayuran berupa iprika atau daun hipere, tirubug (daun singkong), kopae (daun pepaya), nahampun (labu parang), dantowabug atau hopak (jagung) diletakkan diatasnya. Tidak cukup hanya umbi-umbian, kadang masakan itu akan ditambah dengan potonganbarugum (buah). Selanjutnya lubang itu ditimbun lagi dengan rumput dan batu membara. Teratas diletakkan daun pisang yang ditaburi tanah sebagai penahan agar panas dari batu tidak menguap.
Sekitar 60 hingga 90 menit masakan itu sudah matang. Setelah matang, rumput akan dibuka dan makanan yang ada didalamnya mulai dikeluarkan satu persatu, kemudian dihamparkan diatas rerumputan. Sesudah makanan terhampar di atas, ada orang yang akan mengambil buah merah matang. Buah itu diremas-remas hingga keluar pastanya. Pasta dari buah merah dituangkan di atas daging babi dan sayuran. Garam dan penyedap rasa juga ditaburkan diatas hidangan.
Kini tibalah saatnya bagi warga untuk menyantap hidangan yang telah matang dan dibumbui. Semua penduduk akan berkerumun mengelilingi makanan tersebut. Kepala Suku akan menjadi orang pertama yang menerima jatah berupa ubi dan sebongkah daging babi. Selanjutnya semua akan mendapat jatah yang sama, baik laki-laki, perempuan, orang tua, maupun anak-anak. Setelah itu, penduduk pun mulai menyantap makanan tersebut.
Pesta Bakar Batu merupakan acara yang paling dinantikan oleh warga suku-suku pedalaman Papua. Demi mengikuti pesta ini mereka rela menelantarkan ladang dangan tidak bekerja selama berhari-hari. Selain itu, mereka juga bersedia mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk membiayai pesta ini. Pesta ini sering dilaksanakan di kawasan Lembah Baliem, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Indonesia.
Namun, kepastian titik lokasi dilaksanakannya  ini tidak menentu. Jika sebagai upacara kematian maupun pernikahan, pesta ini akan dilaksanakan di rumah warga yang memiliki hajatan. Namun, bila upacara ini sebagai ucapan syukur atau simbol perdamaian biasanya akan dilaksanakan di tengah lapangan besar.
 Description: http://www.wisatamelayu.com/id/images/obyek/ob-juli-1-bakbatu-4.jpg
2.      Upacara Potong Jari 
 Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoj9ThcsuToa2qM7CmBkYWAlgISt7do4JiPFgv2qRIXDVmScAFrg
Tradisi potong jari ini terjadi di papua, kesedihan saat telah ditinggal pergi oleh orang yang dicintai dan kehilangan salah satu anggota keluarga sangat perih. Berlinangan air mata dan perasaan kehilangan begitu mendalam. Terkadang butuh waktu yang begitu lama untuk mengembalikan kembali perasaan sakit kehilangan dan tak jarang masih membekas dihati. Lain halnya dengan masyarakat pegunungan tengah Papua yang melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarganya yang meninggal tidak hanya dengan menangis saja. Melainkan ada tradisi yang diwajibkan saat ada anggota keluarga atau kerabat dekat seperti; suami, istri, ayah, ibu, anak dan adik yang meninggal dunia. Tradisi yang diwajibkan adalah tradisi potong jari.
Jika kita melihat tradisi potong jari dalam kekinian pastilah tradisi ini tidak seharusnya dilakukan atau mungkin tradisi ini tergolong tradisi ekstrim. Akan tetapi bagi masyarakat pegunungan tengah Papua, tradisi ini adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota keluarganya. Bisa diartikan jari adalah simbol kerukunan, kebersatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga. Walaupun dalam penamaan jari yang ada ditangan manusia hanya menyebutkan satu perwakilan keluarga yaitu Ibu jari. Akan tetapi jika dicermati perbadaan setiap bentuk dan panjang memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan manusia. Satu sama lain saling melengkapi sebagai suatu harmonisasi hidup dan kehidupan. Jika salah satu hilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan
3.      Upacara Tanam Sasi
Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi, sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian. Sasi ditanam 40 hari setelah kematian seseorang dan akan dicabut kembali setelah 1.000 hari. Budaya Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat terkenal hingga ke mancanegara. Ukiran Asmat memiliki empat makna dan fungsi, masing-masing:
a.       Melambangkan kehadiran roh nenek moyang;
b.      Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia;
c.       Sebagai lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lain;
d.      Sebagai lambang keindahan dan gambaran memori nenek moyang.
 4.   Upacara Perkawinan

Perkawinan merupakan kebutuhan yang paling mendesak bagi semua orang. Dengan demikian masyarakat Papua baik yang di daerah pantai maupun daerah pegunungan menetapkan peraturan itu dalam peraturan adat yang intinya agar masyarakat tidak melanggar dan tidak terjadi berbagai keributan yang tidak diinginkan. dalam pertukaran perkawinan yang di tetapkan orangtua dari pihak laki-laki berhak membayar mas kawin seebagai tanda pembelian terhadap perempuan atau wanita tersebut. Adapun untuk masyarakat pantai berbagai macam mas kawin yang harus dibayar seperti: membayar piring gantung atau piring belah, gelang, kain timur (khusus untuk orang di daerah Selatan Papua) dan masih banyak lagi. berbeda dengan permintaan yang diminta oleh masyarakat pegunungan diantaranya seperti: kulit bia (sejenis uang yang telah beredar di masyarakat pegunugan sejak beberapa abad lalu), babi peliharaan dan lain sebagainya. Dalam pembayaran mas kawin akan terjadi kata sepakat apabila orangtua dari pihak laki-laki memenuhi seluruh permintaan yang diminta oleh orangtua daripada pihak perempuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh proposal lomba tata upacara bendera dan baris berbaris (LTUB)

CONTOH LAPORAN MPLS TAHUN 2017

form penilaian sholat dhuha